Monday, February 05, 2007

Valentine Break

I Hate You !!! Sudah habis kopi susu instan itu tertelan. Kini tinggal setengah batang Surya yang akan menghabiskan riwayatnya di tanganku. Diiringi Party Hard-nya Andrew W. K. dan buaian kipas listrik 40 watt aku kembali mengerdipkan mata untuk keseribu kalinya. Mata ini tak dapat terbuka dengan sempurna. Mungkin ada yang salah dengan engselnya. Padahal tadi sudah kulumeri oli rendah kafein demikian banyak. Salah sendiri nggak diganti. Goblok! 23.38, waktu di pojok layar komputer mengingatkanku pada jam dinding yang tertempel di salah satu sudut stasiun ketika membeli tiket ke Jakarta. Sudah belanja aku di GM (Gembong Mall), belanja baju obralan sepuluhribu tiga. Sudah pula kupersiapkan sedikit snack untuk perjalanan, sebungkus plastik es sinom mbok Jarmi dan roti bakery khas Jawa, lepet. Kelihatannya perjalanan besok akan terlalui dengan lancar. Semoga saja. I Hate You !!! Kulirik kembali layar monitor itu. Ada percabangan horizon terukir di depannya, atau mataku yang mulai mengantuk. Dadaku tiba-tiba terasa sesak. Aku menghembus-hembuskan hidungku. Seakan ada segudang upil yang bercengkerama di sana. Berbaris rapi membangun pagar pertahanan bagi siapa saja yang akan melintas. Sepertinya, setiap udara yang ingin masuk dikenai wajib lapor. Benar-benar birokratis upil-upil zaman sekarang. Kuhisap asap tembakau yang keluar dari pantat rokokku dan menghembuskannya dengan keras lewat hidung. Huf! Huf!, aku hidup!!! Pilihan lagu beralih mendendangkan Plug in Baby-nya Muse. Lagu ini gile bener. Coba dengerin reffrain-nya: my plug in baby crucifies my enemies when I’m tired of giving, my plug ini baby in unbroken realities is tired of living. Kenapa gile? Boro-boro tahu maksudnya, buat tahu artinya aja mesti buka dictionary dulu. Pernah waktu dulu aku pas naik angkot mau pulang ke rumah, ketemu cewek. Cantik enggak, jelek juga enggak. Duduk di sebelahku sambil pamer paha. Waktu itu bulan terang, penumpang tinggal kami berdua. Entah kenapa dia mesti mepet-mepet, mungkin lantaran lagi sendu (seneng ndusel). Aku bergaya cuek sok cool. Tangan yang sedari tadi megangin tas biar gak jatuh tiba-tiba ditariknya dan ditumpangkan ke pahanya. Bayangkan bagaimana reaksiku? Sontak aku teriak, depan kiri pak!! Dua menit setelahnya aku menyesal. I Hate You !!! Dikiranya jadi model itu gampang. Perlu usaha yang keras. Selain itu juga butuh kemauan yang keras juga. Selanjutnya juga harus bisa bikin orang jadi “keras”. Model sekarang banyak sekali kelakarnya. Selama dua dasawarsa ini aku menganggur. Mencitrakan eksistensi dalam krisis identitas dan sering diikuti dengan krisis moral dan krisis orgasme, ataupun krisis-krisis yang lain. Kenapa juga Krisdayanti mesti kawin sama pemain bola? Meski begitu aku tak pernah kelaparan tinggal di Surabaya. Ada paman yang menyayangiku, sebegitu sayangnya sampai-sampai aku diberi kado ultah yang seharusnya tidak ia berikan ketika aku ganti usia ke-18 kalinya. Aku tidur dengan istrinya. Aku senang sekali meski paginya aku mendengar ia memaki-makinya lantaran tak ada setoran pada hari itu. Semenjak itu kuputuskan mencari jejak sejarahku yang terurai di tengah jalan. Aku akan jadi orang! Aku akan jadi orang! Begitu sumpahku. Perusahaan kontraktor mulai mempekerjakan aku minggu depan. Tidak tanggung-tanggung aku langsung dikirim ke ibu kota. Mungkin sudah terlalu banyak tenaga di Surabaya, aku tak tahu. Akhirnya keluar juga aku dari lumpur kotor itu. Tak lagi-lagi aku mengurusi bisnis kotor (commodirty) tanpa hasil di internet, jual beli gambar porno. Sebagai penjelajah dunia cyber aku termasuk orang yang cukup bernyali. Puluhan bahkan ratusan gambar porno, baik bergerak maupun tidak, telah mampir dan pergi dari e-mailku. Bahkan gambar pasangan artis yang baru-baru ini heboh juga sempat melawat dengan cepatnya. Bukan hanya tambahan saldo yang menumpuk di rekening, tapi juga virus impotensi mulai menumpuk di antara belahan kakiku. Terlalu sering melihat yang porno-porno ternyata juga tiak baik bagi kesehatan “adik”. I Hate You !!! Kamu adalah kekasih pertama dan terakhirku. Kamulah yang akan menikmati virginitasku selamanya. Kamu juga yang akan menghangatkan tubuhku dengan lengket ludah bercampur kelembutan madu asli Kalimantan. Diamkan burung yang berkicau dan sembelih anaknya yang tak tahu sopan-santun. Karena Aku dan Kamu akan memulai persenggamaan kasih tanpa akhir. Tebarkan wangi parfum murahan itu ke jalan-jalan agar semua orang menciumnya dengan dengusan nafas berhambur tak karuan. Sekali lagi kita tak akan terganggu dengan hiruk-pikuk wajah bopeng dunia. Ketika kau berada dalam pelukku dan aku dalam angan-anganmu. Lalu-lintas ta semacet kemarin, tapi tak membuatku lupa akan tabrakan yang menyenangkan pagi itu. Kau menabrakku selugu singa menundukkan mangsanya. Bukan sengaja, hanya kebutuhan. Tak sakit memang. Hanya bunyi sirene ambulance membuatku kebelet kencing. Kuurungkan niatku karena di sebelah petugas rumah sakit kau menatapku khawatir sembari menggumamkan kata-kata yang tak jelas. Sepertinya kata aku sayang kamu. Ah!! Itu hanya perasaanku saja. Aku pikir cantik juga penabrakku hari ini, seperti pedagang sayur berpikir pelit juga pembeliku hari ini. Akhirnya aku bermimpi menjual sayur dan ditabrak oleh pembeli yang pelit. Sial!!! I Hate You !!! Hilag sudah satu tiket ke Jakarta. Tertebus oleh kelumpuhan otak. Akan tinggal berapa lama lagi aku di sini? Edan!! Sedikit lagi “lewat” masih memusingkan pekerjaan. Lalu bagaimana aku harus membayar biaya rumah sakit. Tenang..... Penabarakmu sudah melunasi semua tagihanmu. Begitu ujar suster seraya membantu melepas baju rawat yang sudah apek keringatku. Aku merasa sexy. Opname tiga hari hanya untuk tidur dan masturbasi sungguh membuatku merasa baikan. Sekarang yang harus kulakukan adalah mencari si penabrakku dan melamarnya. Kau membukakan gerbang dunia lain untukku. Belum pernah kusentuh rumah seperti ini selain di sinetron-sinetron Raam Punjabi. Itu pun lewat retina. Bajumu rupanya tertinggal di lemari, sehingga yang tersangkut hanya celana cekak dan tank-top di tubuhmu. Bisa kulihat kau membawa tankful di dalam tank-topmu, WOW!!! Aku merasa dipersilahkan masuk. Dan kau membusuk dalam kebimbangan. Ma...af, maa...aaaf. Kemaren nggak sengaja, lagi ngeliat spion eh malah ada orang nyebrang di depan. Aku terpana melihat keliaranmu berargumen. Sepertinya sudah sembuh benar kaki yang bersarang di dalam gipsku. Nggak papa, koq. Aku ke sini hanya mau bilang sesuatu ke kamu. Apa itu? Tanyamu berusaha sekuat tenaga biar terlihat penasaran. I Hate You !!! Dan begitulah aku mendapatkan seorang kekasih.......... -Antonio Fiscossin-

No comments: